A.
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Pengertian manusia sebagai makhluk individu
adalah seorang manusia tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa ada suatu
masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya. Kehadiran individu dalam
suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha menempatkan
dirinya di hadapan individu-individu lain yang telah mempunyai pola perilaku
yang sesuai dengan norma-norma di tempat ia berada.
Selain
itu makhluk individu adalah subyek yang mengalami
kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka
dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis
kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil
melalui
tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia
lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak
masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan
yang akan diambil.
Manusia juga pasti
mempunyai karakteristik sifat yang berbeda-beda. Kepribadian ini biasanya
terbentuk dan muncul mulai dari keluarga, saudara, dan teman-teman. Bagaimana kita
bergaul pun bisa mempengaruhi setiap karakter manusia. Faktor tersebut membuat
manusia berbeda karakter-karakter pribadinya, inilah yang menjadi keunikan
setiap manusia. Keberadaannya sebagai makhluk tunggal yang memiliki ciri khas
dengan corak kepribadianny, memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang
berbeda satu sama lainnya. Menurut Wikipedia, Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Berdasarkan
psikologi, Gordon Allport menyatakan
bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik)
yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian
secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL
Tidak
mungkin manusia secara individu berkembang tanpa ada lingkungan atau tempat
untuk berkembang dan berinteraksi. Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup
dalam masyarakat, tidak mungkin hidup di luar masyarakat. Pada hakekatnya,
manusia adalah makhluk sosial yang memiliki dorongan atau hasrat untuk
bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk individu bertindak dan bertanggung jawab
atas perbuatannya sendiri, sedang sebagai makhluk sosial ia harus bertindak
sesuai dengan pola masyarakat dan bertanggung jawab serta
mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada masyarakat.
Manusia
sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia
lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan
suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyarakat tentunya memiliki bahasa.
Setiap manusia dalam menjalani
kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Serta
menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan,
norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan
suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok.
Berlangsungnya suatu proses interaksi
didasarkan pada berbagai faktor :
1. Imitasi yaitu
proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama
kali muncul di lingkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
2. Indentifikasi
adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi
melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui
proses kejiwaaan yang sangat mendalam.
3. Sugesti adalah
rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa
berpikir kritis dan rasional.
4. Motivasi yaitu
rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi
biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan
berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
5. Simpati adalah
proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya
yang sedemikian rupa.
6. Empati yaitu
mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja.
Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.
SUMBER :
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar