- Audit teknologi informasi atau IT (information technology) audit atau juga dikenal sebagai audit sistem informasi (information system audit) merupakan aktivitas pengujian terhadap pengendalian dari kelompok-kelompok unit infrastruktur dari sebuah sistem/teknologi informasi.
- Audit teknologi informasi ( Inggris : information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh.
- Audit Sistem Informasi memberikan evaluasi yang bersifat independen atas kebijakan, prosedur, standar, pengukuran dan praktik untuk menjaga atau mencegah informasi yang bersifat elektronik dari kehilangan, kerusakan, penelusuran yang tidak disengaja dan sebagainya (NSAA & GAO, 2011). Audit SI secara unum mencakup hal-hal sebagai berikut: meninjau lingkungan dan fisik, administrasi sistem, software aplikasi, keamanan jaringan, komunitas bisnis dan komunikasi data (Gondodioto & Hendarti, 2006).
- Audit Sistem Informasi sebagai proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem informasi dapat melindungi asset, teknologi yang ada telah memelihara integrasi data hingga keduanya dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan bisnis secara evektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien (Sayana, 2002).
2.
Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit
sistem informasi untuk meninjau dan memberikan umpan balik, menjamin dan
melakukan rekomendasi mengenai tiga hal sebagai berikut, ketersediaan (availability),
kerahasiaan (confidentiality) dan integritas. Detail tentang tujuan audit
sistem informasi di jelaskan (Gondodioto & Hendarti, 2006) sebagai berikut:
- Untuk mengidentifikasi sistem yang ada baik yang ada pada tiap divisi/unit/departemen maupun yang digunakan menyeluruh.
- Untuk mengetahui pada bidang atau area mana, fungsi, kegiatan atau business process yang didukung dengan sistem serta teknologi sistem informasi yang ada.
- Untuk menganalisis tingkat pentingnya data/informasi yang dihasilkan oleh sistem dalam rangka mendukung kebutuhan para pemakainya.
- Untuk mengetahui keterkaitan antara sistem pengolahan dan transfer informasi.
- Untuk mengidentifikasi apakah ada kesenjangan antara sistem dan kebutuhan.
3. Sejarah Audit Teknologi
Informasi
Audit
IT yang pada awalnya lebih dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data
Processing) telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan Audit IT ini
didorong oleh kemajuan teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan
akan kontrol IT, dan pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan
tugas-tugas penting. Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan
telah mengubah cara kerja sistem keuangan, yaitu dalam penyimpanan data,
pengambilan kembali data, dan pengendalian. Sistem keuangan pertama yang
menggunakan teknologi komputer muncul pertama kali tahun 1954. Selama periode
1954 sampai dengan 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer. Pada
pertengahan 1960-an terjadi perubahan pada mesin komputer, dari mainframe
menjadi komputer yang lebih kecil dan murah.
Pada tahun 1968, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
ikut mendukung pengembangan EDP auditing. Sekitar periode ini pula para auditor
bersama-sama mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association
(EDPAA). Tujuan lembaga ini adalah untuk membuat suatu tuntunan, prosedur, dan
standar bagi audit EDP. Pada tahun 1977, edisi pertama Control Objectives
diluncurkan. Publikasi ini kemudian dikenal sebagai Control Objectives for
Information and Related Technology (CobiT). Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya
menjadi Information System Audit (ISACA). Selama periode akhir 1960-an sampai
saat ini teknologi TI telah berubah dengan cepat dari mikrokomputer dan
jaringan ke internet. Pada akhirnya perubahan-perubahan tersebut ikut pula
menentukan perubahan pada audit IT.
4.
Jenis Audit Teknologi Informasi
- Sistem dan aplikasi.
Memeriksa
apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan
memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat
waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan
sistem.
- Fasilitas pemrosesan informasi.
Memeriksa
apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu,
ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan
buruk.
- Pengembangan sistem.
Memeriksa
apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
- Arsitektur perusahaan dan manajemen TI
- Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet
Memeriksa
apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang
menghubungkan client dan server.
5.
Kesimpulan
Audit
Teknologi Informasi merupakan kegiatan pengumpulan danpengevaluasian fakta pada suatu kegiatan
perusahaan untuk menentukan sistem yang sedang berjalan pada suatu perusahaan
dapat bekerja dengan baik. Audit TI diperlukan suatu perusahaan agar integrasi
data pada kegiatan perkantoran tetap selalu terjaga, memperkecil resiko
kerugian yang disebabkan oleh kejahatan komputer dan juga untuk lebih
memahami seberapa besar sistem informasi mendukung kebutuhan strategis
perusahaan, operasi perusahaan, mendukung kegiatan operasional
departemen/unit/divisi, kelompok kerja maupun para petugas dalam melaksanakan
kegiatannya.
https://avanza250.wordpress.com/2013/06/22/pemeriksaan-sistem-informasi-audit-it/
Gambar :
https://blog.gamatechno.com/wp-content/uploads/2017/01/auditor1.jpg
Gambar :
https://blog.gamatechno.com/wp-content/uploads/2017/01/auditor1.jpg